Jumat, 21 September 2012

ziarah ke TURIN

Perkenalkan saya @Adityamuharam, kebetulan sedang kuliah S2 di Swedia dan Juventino sejak 1997. Dalam secarik tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman ZIARAH JUVENTUS saya di bulan oktober 2011. Pada bulan ini saya mempunyai waktu luang dan sedikit rezeki untuk menunaikan ziarah ke tanah suci Turin dan menonton beberapa pertandingan Serie A lainnya. Ziarah ke Turin ini mencakup kunjungan ke Juventus Center di Vinovo, Juventus Shop di tengah kota, dan tentunya menonton pertandingan Juventus-Fiorentina yang berkesudahan 2-1 untuk kita. Saya akan ceritakan proses perjalanan dari awal hingga akhir dengan harapan kawan-kawan bisa terinspirasi untuk menunaikan ziarah ini juga.
Sebenarnya ini merupakan pertandingan Juventus kedua saya di Turin. Tapi yang pertama saat Juve sedang teraniaya di Serie B, yaitu di bulan maret 2007. Pada saat itu Juventus membekuk Piacenza 4-0 di Stadion Olimpico, Del Piero mencetak Hattrick dan Nocerino masih bermain untuk Piacenza.  Saat itu saya ke Italia dalam rangka jalan-jalan sembari mumpung, setelah menghadiri International student festival in Trondheim, Norwegia, tahun 2007. Pendek cerita tahun 2009 saya berangkat lagi ke Eropa untuk kuliah dan menunggu sampai 2011 yaitu saat Stadion Juventus selesai untuk melakukan ziarah suci ini.
Persiapan
Dalam perjalanan ini saya beruntung ditemani seorang Juventino Indonesia fanatik lain yang juga sedang kuliah di Swedia, @fuermischung, sehingga perjalanan jadi seru. Walaupun persiapan ini konteksnya perjalanan sesama negara Uni Eropa (Swedia Italia PP) saya usahakan memberikan tips persiapan perjalanan dari Indonesia. Persiapan kami dimulai kira-kira dua-tiga bulan sebelum hari H pertandingan. Hal hal yang perlu dipersiapkan adalah tiket pesawat, akomodasi, tiket pertandingan dan informasi transportasi atau makan di kota Turin. Untuk akomodasi melalui bantuan rekan rekan sesama mahasiswa di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Italia, kami dapat tebengan selama beberapa hari, disini tentunya kami bisa masak sendiri yang menghemat pengeluaran. Tentunya ada opsi lain yang bisa dicari yaitu coachsurfing buat cari tebengan gratis, atau youth hostel yang cukup murah untuk ukuran Eropa. Intinya akomodasi kami aman.
Setelah mencari celah jadwal perkuliahan yang longgar alhasil kami membidik pekan 8 Seria A kontra Genoa (22 okt), dan pekan 9 kontra Fiorentina (25 okt). Sayang disayangnya tiket pertandingan resmi  baru dijual dua minggu sebelum pertandingan dimulai, walaupun bisa booking tiket lewat website calo dengan harga super melambung. Karenanya kami nekat harus membooking tiket pesawat jauh-jauh hari agar mendapat harga murah walau belum punya tiket pertandingan. Pada titik ini kami memutuskan kalau tiket lewat jalur resmi tidak didapat, calo pun jadi. Tapi nanti dulu soal tiketnya, sekarang soal pesawat dulu.
Untungnya di Eropa banyak low budget flight yang super murah bila kita membeli tiketnya jauh jauh hari. Tiket penerbangan bisa semurah 10-20 Euro untuk one way flight lho, termasuk pajak dan administrasi pembelian tiket via internet. Salah satu airline yang reliable untuk perjalanan ini adalah RYANAIR yang melayani rute ke bandara Caselle dekat Turin dan juga Bandara Orio di Bergamo dekat Milan. Dua bandara ini menjadi titik perjalanan saya. Kalau dari kota saya, Gothenburg City Airport, Kota Gothenburg, Swedia hanya ada penerbangan ke Bandara Orio di kota Bergamo, dekat Milan. Perlu diingat Milan hanya 90 menit kereta dari Turin, dan relatif lebih mudah aksesnya ketimbang Turin. Oke sebelum semuanya pusing gara-gara seluk beluk penerbangan di Eropa saran saya cek website MOMONDO.COM untuk komparasi flight yang murah. Kalo bisa bidik bandara MALPENSA MILAN, CASELLE TURIN, atau BERGAMO MILANO. Dari bandara Malpensa ada bis langsung ke Turin, tapi kalo dari Bergamo harus ke Milan dulu lalu naik kereta ke Turin. Saya sarankan cek juga website seperti wikitravel atau tripadviser untuk informasi praktis mengenai transportasi atau turisme di kota Milan dan Turin.
Pendek cerita tiket pesawat PP Swedia Italia (€45 PP) sudah ditangan, tapi tiket pertandingan belum ada. Nah mendapatkan tiket ini juga jatuh bangun. Berbeda dengan liga eropa lainnya sebenarnya liga Italia jarang sold out karenanya kami cukup percaya diri akan dapat tiket lewat jalur resmi, toh cuman kontra Genoa dan Fiorentina.  Berdasarkan informasi resmi dari website Juventus.com, pembelian tiket diserahkan pada sebuah agen dengan website resminya www.listicket.it, agen resmi tiket Juventus.
Tiket Pertandingan : Juventus Fiorentina Seharga €40 atau sekitar Rp. 492.000,- dengan kurs €1 = Rp.12.300,-
Nah bagi kawan-kawan yang akan berhadapan dengan listicket, bersiaplah makan hati. Sebagai website berbasis bahasa Italia, web ini mempunyai versi bahasa Inggris yang buruk. Terjemahannya sering meleset, opsi entry bahasa Inggrisnya terbatas dan sering tiba tiba balik ke Bahasa Italia. Karenanya rajin-rajinlah pakai google translate. Selain itu websitenya sering ERROR, GAGAL LOG-IN dan juga sering CRASH kalo kebanyakan pengunjung. Dengan keajaiban, anda akan sukses bertransaksi.  Penjualan lewat listicket biasanya dimulai 10-14 hari sebelum hari H. Mereka yang memiliki Membership Premium Juventus (cek di Juventus.com) atau kartu tifosi resmi akan diberikan privilese untuk membeli tiket, bila ada sisa tiket baru dilempar ke general sale via internet. Bila masih ada sisa lagi baru dijual di agen tiket seantero Italia. Bila masih ada sisa lagi baru dijual di loket tiket Stadion saat hari H.
Walhasil untuk pertandingan Juve Genoa 22 Oktober, listicket mulai membuka penjualan online pada 11 Oktober 2011 pukul 11 siang waktu Eropa Tengah (Central European Time), dan langsung CRASH karena kebanyakan pengunjung. Selama 3 hari kami berjuang mati matian berusaha beli tiket online resmi tapi gagal, karena kami tidak punya Membership Juventus (bayar 40 Euro lho) atau kartu tifosi dan juga diperparah dengan tingginya permintaan. Pada hari keempat, sebelum ada kesempatan penjualan general sale untuk non-member atau dilempar ke loket, Juventus.com mengumumkan tiket pertandingan Juventus-Genoa, SOLD OUT. FAVANCULLO, TIKET PESAWAT DAH PUNYA, MASA GA NONTON BOLA!!! Tanpa pikir panjang, kami beralih ke website calo.
Oke jadi rencana awal kami ingin beli tiket tribun atas seharga 30 Euro untuk pertandingan kontra Genoa dan Kontra Fiorentina. Melihat tiket kontra Genoa sold-out, kami terpaksa beli melalui website calo untuk mendapatkan ketenangan hati, kepastian kalau kami punya tiket pertandingan Juve-La Viola Merda. Website yang kami pakai namanya www.seatwave.com, cukup reliable walau harga jadi dua kali lipat. Untuk sebuah tiket  Juventus v Fiorentina, tribun bawah (est lateral) seharga 40 Euro kami harus merogoh kocek sebesar 80 Euro termasuk ongkos kirim. Yah demi Juve, kapan lagi coba.  Sedikit info lagi, jadi sebenarnya www.seatwave.com, www.viagogo.com atau website calo lain itu menggunakan sistem fan to fan ticket barter. Jadi banyak oknum-oknum menggunakan membership atau kartu tifosi mereka untuk nyalo tiket. Oh ya nama sesuai passport akan tertera di setiap tiket dan akan ada cek identitas sebelum masuk stadion. Selain itu web itu akan menjamin tiket sampai beberapa sebelum pertandingan jadi kalau bisa belinya ya jauh jauh hari. Kami pun meminta tiket diantar ke alamat tebengan kami di Turin. Tiket dengan nama kami pun ditangan. Sedikit tambahan soal tiket, ternyata pada hari pertandingan ada loket-loket resmi untuk balik nama tiket di sekitar stadion. Jadi walau sudah soldout, masih ada kemungkinan untuk mendapatkan tiket dari calo disekitar stadion dan balik nama di loket resmi. Saya bertemu dengan orang Swedia keturunan Turki yang beli tiket seharga 200 Euro dari calo pada hari H pertandingan Juventus Genoa. Hmmmmmph….
Oke tiket pesawat sudah, tiket pertandingan sudah, akomodasi sudah, informasi umum soal kota Turin pun sudah (wikitravel :P ), sekarang kita fast forward ke moment moment penting ziarah kami.
SEKILAS SOAL TURIN
Kota Turin merupakan ibukota Italia lama dan memiliki banyak hal yang menarik untuk dikunjungi. Yang harus diingat adalah dua titik sentra transportasi; Stasiun Porta Nouva dan Stasiun Porta Susa. Di sekitar dua stasiun kereta itulah bis, tram dan metro bawah tanah berseliweran. Kalau nyasar, cari saja dua titik itu. Sebelum datang sebaiknya liat wikitravel deh untuk mengetahui objek wisata menarik dan juga cara menggunakan sistem transportasi disini.
Selain segala sesuatu yang berbau Juventus, yang menarik dilihat dikota ini adalah Royal Palace, Mole Antonelli, Piazza Vitorio Venetto, Sungai Po, Basilika di Superga, Museum Otomotif dan banyak tempat lainnya. Yah tidak usah panjang lebar soal kotanya lah, yang penting Juvenya kan.
Juventus shop selain ada di stadion juga ada di pusat kota. Tepatnya di Via Garibaldi, dekat Royal Palace. Disitu terdapat barang-barang yang sepertinya bisa diorder juga secara online. Tapi saya pribadi lebih tertarik dengan barang-barang Juventus yang dijual di kaki lima dekat stadion, yang ini tidak bisa dibeli online.  Selain itu kantor administrasi Juventus terletak di Via Luigi Feraris, tapi tidak ada yang bisa diharapkan dari sini kecuali mau nyegat Agnelli atau Marotta.  Lokasi penting lainnya adalah hotel Principi di Piemonte yang terletak di pusat kota Turin. Konon, Hotel ini langganannya skuadra Bianconero. Yah silahkan dipantengin dari sehari sebelum pertandingan deh.
VINOVO
Rasanya dosa besar bila ke Turin tapi tidak berkunjung ke Juventus Center di Vinovo. Sayangnya, transportasinya membingungkan bahkan pada percobaan pertama saya nyasar dan harus menyerah setelah terlunta-lunta menunggu bis yang tidak kunjung datang di tempat yang salah. Orang Italia sedikit yang bisa bahasa Inggris, jadi sering saya miskomunikasi dan disasarkan secara tidak sengaja. Singkat kata untuk bisa ke Vinovo training center caranya naik bus SADEM (bus regional) rute 26 jurusan Pobieso dan turun di halte Ippodromo (Mondo Juve). Beli tiket busnya (3,4 Euro PP) di Kafe-kafe yang bertuliskan biglieti sadem di sekitar Via Sacchi dekat Porta Nouva, lalu naik busnya di depan Torino Esposizioni (untuk kesini dari porta nuova naik bus 34). Setelah naik bus Sadem itu ingatkan supir bus Sademnya kalo kita mau ke Vinovo Juventus, karena tidak ada sign soal Juventus training center, WHATSOEVER!!! Memang training centernya sebenarnya tertutup dan tidak dikomersialkan untuk publik. Saya sarankan juga untuk mempunyai print-an google maps Juventus Center Vinovo dan juga melihat google street viewnya, karena dari halte bus ke lokasinya itu benar-benar tidak ada penunjuk arah dan harus jalan sekitar satu kilometer. Kalau memang terpaksa, bisa pakai taksi sih.
 Tapi sehabis gelap terbitlah terang. Kegagalan kami mencapai Vinovo sehari sebelumnya, dan perjuangan mencari alamatnya berbuah manis. PADA TANGGAL 24 OKTOBER 2011 KAMI BERTEMU, FOTO BARENG DAN DAPAT TANDATANGAN ALLENATORE KITA, ANTONIO CONTE!!! Kebetulan kami sampai di gerbang Juventus Center jam 13.30 CET. Disana sudah ada beberapa orang Tifosi Juventus dari Swedia, Italia, Bulgaria dan Albania. Rencana awal kami sih cuma mau foto-foto di depan training center dan langsung pulang, tapi 5 menit setelah kami tiba, Conte datang melewati gerbang dengan mobilnya. Tak dinyana setelah parkir, ia keluar gerbang dan menghampiri kami….. GRANDE GRANDE GRANDE CONTE, TI AMO!!!
Tidak pernah terbayang dalam perjalanan ini kami bisa salaman, foto bareng dan dapat tandatangan CONTE. Rasanya seperti habis tabrakan kawan. Kami pun tidak percaya ini terjadi. Lantas, kami bertahan berdiri diluar berharap dapat berjumpa dengan skuadra Bianconero lainnya. Pirlo, Matri, Pesotto, Toni, Giacherini, Buffon, Liechsteiner, Del Piero adalah beberapa nama yang datang dan melewati gerbang dengan mobil mereka. Namun tidak satupun turun dan menghampiri para tifosi seperti Conte. Tapi memang sepertinya si Conte yang datang terlalu awal untuk press conference di Vinovo jam 15.00 CET. Intinya buat Juventino sekalian, kalo mau ke Vinovo, cek jadwal pressconference atau jadwal latihan Juventus. Kami tidak melakukannya namun beruntung datang di saat yang tepat. It was the highlight of the day. GRANDE CONTE!!!
JUVENTUS 2-1 FIORENTINA
Akhirnya hari yang ditunggu tiba juga. Selasa, 25 Oktober 2011. Semua orang yang kami jumpai di perjalanan ini yang pernah merasakan atmosfir Juventus Stadium, semua mengekspresikan satu sensasi: STADIUM ORGASM!!!   ORGASME karena stadionnya selalu full dengan Juventino yang ber- “FINO ALLA FINE FORZA JUVENTUS” atau senandung cori-cori lainnya tanpa kenal lelah. Belum lagi getaran stadium tiap kali Juve mencetak gol. Membayangkannya saja sudah pusing.
Oke untuk berangkat ke Stadium Juventus, kami menggunakan Bus 72 dari Stasiun Kereta Porta Susa dan turun di halte Delle Alpi. Ya, nama perhentian busnya masih Delle Alpi, belum diganti. Setelah itu tentu saja, cinta pada pandangan pertama. Stadium Juventus yang elegan di hadapan kami, siap mencetak sejarah baru kejayaan Juventus bagi kita semua. Terlepas dari subjektifitas kekaguman kami, stadium ini bukan tanpa cela. Pertama, posisinya terlalu jauh dari pusat kota, sekitar 40 menit naik bis lah. Kedua, area sekitarnya walau bukan daerah kumuh, tapi lebih seperti daerah-daerah industri yang kurang asri dan terkesan gersang. Ketiga, minimnya akses ke stadium. Mungkin ini yang patut disayangkan, karena stadiumnya ditutup total dan tidak bisa diakses kecuali bagi yang punya tiket. Itu pun beberapa jam sebelum pertandingan. Saya berjumpa dengan beberapa tifosi yang datang berharap bisa ikut tur masuk ke stadium, melihat musium, atau masuk ke toko di dalam, NAMUN MEREKA KECEWA. Karena itu semua belum tersedia, alhasil silahkan foto foto dari luar. Semoga ini berubah dan manajemen Juventus bisa mengkomersilkan Stadiumnya lebih lanjut sehingga para tifosi bisa mendapatkan pengalaman yang lebih lengkap baik di Vinovo maupun di Stadion.
Tiga jam sebelum kick-off, gerbangpun dibuka. Kami segera masuk agar bisa selama mungkin menikmati stadiumnya. Kami masuk melalui Ingresso (entrance) D, disana kami melewati dua gerbang. Gerbang pertama cek kesesuaian identitas dengan tiket lalu gerbang kedua validasi tiket otomatik.  Didalam masih banyak side event dan hal-hal lain yang menarik. Side event seperti penalty shoot-out, tifosi school, dan Juventus Make-Up memeriahkan lorong-lorong stadium. Lalu ada foto-foto legenda Juventus, Vialli, Toricelli, Montero, Nedved yang terpampang mengelilingi tembok stadium. GRANDE TRADIZIONE!!!  Selain itu ternyata ada Baby room atau ruangan penitipan bayi yang disediakan gratis beserta pengasuhnya. Well done, Agnelli, sayangnya stadium ini tidak bebas asap rokok. Entah memang dilarang atau tidak, banyak sekali orang merokok di dalam stadium. Sebagai perokok yang sudah tobat dan terbiasa dengan ruang publik bebas asap di Swedia, ini cukup menjengkelkan.
Settore 111, tingkat 18, kursi 36 dan 37. Itulah posisi duduk kami. Persis disebelah settore ospiti atau sektor tifosi fans away, La Viola merda. Enaknya berada di tribun bawah, selama pre-match kami bisa merapat ke pinggir dan berusaha sedekat mungkin dengan lapangan. Dari pinggir lapangan kami bisa melihat skuadra kita pemanasan. Chiellini, Bonucci, Pirlo, Storari, Pepe, Giacherini, Piero, Marchisio, Vidal dan lainnya melakukan pemanasan 5 meter di depan saya. Di belakang mereka para ultras Juventus di kurva selatan (curva sud) membentangkan simbol mereka masing-masing. Saya bisa membaca banner, spanduk dan bendera Drughi, Nucleo, dan Viking di kurva tersebut. Hitam, putih, abu-abu dan pink, warna yang diusung para tifosi yang berkelas, pendukung klub yang terhormat.
Waktu berlalu, kick off akan segera dimulai, nama para pemain disebut satu persatu, tifosi bersemangat, stadion mulai bergetar… dan dan dan… STORIA DE UN GRANDE AMORE BERKUMANDANG… saya tidak bisa mendeskripsikan perasaannya, semoga video ini membantu…
VINCI PER NOI, MAGICA JUVENTUS!
VINCI PER NOI, MAGICA JUVENTUS!
VINCI PER NOI, MAGICA JUVENTUS!
Saya tidak akan menjabarkan detail pertandingannya disini, itu bisa dicari di website lain. Saya hanya ingin ceritakan sensasi-sensasi yang penting-penting saja.
GOL LEONARDO BONUCCI, satu stadion PECAH!!! Kepala saya juga mungkin pecah!!! Luar biasa desibelnya… apalagi sambil teriak-teriak, loncat-loncat dan berusaha ambil foto pula.
Walau senang, tapi hati belum tenang… terbukti Jovetic mencetak gol. Sekarang gantian Tifosi La Viola Merda yang membahana. Sedangkan yang lain sedang terdiam diri mengevaluasi kesalahan. Tapi tidak pakai lama, Curva Sud sudah kembali bergelora, menyanyikan cori-cori tradisional Juventus. Jauh di lubuk hati yang dalam sebenarnya saya sudah menduga Jovetic akan mencetak gol, dan juga berharap dia akan direkrut Juve di kemudian hari.
Dalam kesempatan ini Tifosi La Viola Merda patut dicela. Dalam beberapa kesempatan mereka memprovokasi dengan melempar gelas minuman ke arah kami, padahal settore kami itu tifosi yang tidak terorganisir, yah bukan ultras lah, secara mereka semua di Curva Sud. Yang paling menjijikan, saya bisa melihat setidaknya 4 hingga 7 bendera dan slayer Liverpool diusung mereka. Mereka menggunakan simbol Liverpool dan memprovokasi dengan tragedi Heysel yang memakan banyak korban jiwa suporter Juventus. #Sampah.
Tetap tenang, jangan terpancing, sudah bayar mahal fokus ke pertandingan saja. Skor masih 1-1, hati pun masih dag dig dug, sampai keajaiban itu pun datang. Keajaiban itu mengambil wujud berupa umpan Pepe. Berkelit berjibaku seperti banteng yang terluka, Pepe melepaskan umpan brilian yang diselesaikan oleh Matri…2-1… dan seperti diduga sensasinya… SATU STADION..HANCUR.. PECAH.. BERANTAKAN!!! In short.. ORGASM!!!
Suara habis, rahang pegel, hati riang… sekian.
Untuk Foto-Foto lain bisa dilihat di Album Grande Juventus 2011
NATO JUVENTINO E MORIRO JUVENTINO - FINO ALLA FINE FORZA JUVENTUS.

http://signora1897.com/2011/11/aditya-muharam-ziarah-ke-tanah-suci-juventus-2011/